Cara Praktis Atur Uang Bisnis


Ada satu hal yang perlu dipelajari setiap pengusaha.
Sayangnya, masih banyak yang menganggap ini hal gak penting.
Apa itu?

Kebanyakan orang hanya belajar teknik-teknik dapat uang.
Padahal, teknik itu harus diimbangi dengan cara atur uang yang benar.
Kenapa?

Ibaratkan kendaraan.
Kemampuan dapat uang adalah gas.
Sedangkan kemampuan atur uang adalah remnya.

Kalau naik kendaraan, jangan hanya ngegas saja.
Nanti kebablasan, malah nabrak.

Begitupun dalam kehidupan kita.

Kalau kita hanya tau cara mencari uang, tanpa tau cara atur uang, maka uang sebanyak apapun juga akan habis.

Karena itu, kita sekarang akan sama-sama belajar teknik atur uang.

Jika ingin aman dari segi financial, maka seseorang perlu juga belajar tentang cara atur uangnya.

Seperti kata Saya tadi,
Sebanyak apapun uang yang dihasilkan, jika pengelolaannya kacau, maka uang yang banyak juga tidak akan ada rasanya.

Sebaliknya,
Mungkin ada penghasilan, yang bagi sebagian orang dinilai kecil.
Tapi karena pengaturannya benar, maka berapapun nominalnya, maka itu akan mencukupi.

Begitu ya. .

Menghasilkan saja tidak cukup.
Perlu diimbangi juga dengan pengaturan yang baik.

Lantas bagaimana caranya?

Nah, Saya akan jelaskan dari awal banget.


Jadi begini,
Diluaran sana, banyak yang mengajarkan cara mengelola uang, tapi mereka lupa berpesan satu hal.
Apa itu?

Yaitu memotivasi seseorang untuk mengejar angka cukup

Ya, jika mau belajar atur uang, pertama-tama ketahui dulu angka cukup Anda.

Apa itu angka cukup?

Angka cukup adalah nominal penghasilan yang jika itu tercapai, maka kebutuhan bulanan Anda tidak kekurangan.

Jadi, berapa angka cukup Anda?
3 juta?
5 juta?
10 juta?
Diatas itu?

Coba dihitung.

Salah satu yang membuat bisnis jalan ditempat adalah banyak pengusaha yang tidak pernah tahu berapa angka cukupnya.

Mereka hanya sibuk jualan saja.

Padahal, tidak tahu angka cukup, ini gawat.
Koq bisa?

Karena berapapun penghasilannya jadi tidak terukur.
Apakah bulan itu lebih.
Atau bulan itu kurang.

Contoh saja seseorang angka cukupnya di 3 juta rupiah perbulan.

Ternyata bulan itu dia hanya dapat 1 juta.
Jelas ini kurang.

Karena dia tidak tahu angka cukupnya, akhirnya dia hanya jualan dan jualan lagi tanpa target.
Begitu terus, tidak jelas apa yang dituju.

Padahal, jika tahu angka cukupnya.
Maka secara tidak langsung tubuh akan mencari cara agar itu bisa tercapai.

Itu kasus pertama.

Kasus kedua, misal ternyata disatu waktu, seseorang yang angka cukupnya 3 juta perbulan, dapat 5 juta per bulan.

Ini lebih?

Ya lebih.

Sayangnya, karena tidak tahu angka cukupnya.
Akhirnya orang tersebut BOROS

Kelebihan penghasilannya, tidak dialokasikan dengan baik.
Akhirnya uangnya lenyap begitu saja.

Dari 2 ilustrasi diatas, semoga memberikan Anda gambaran, bahwa mengetahui berapa angka cukup yang harus di kejar itu perlu.

Lalu cara tahunya angka cukup kita bagaimana?

Coba hitung pengeluaran rutin Anda dan pengeluaran harian yang Anda butuhkan.

Sebagai contoh. 

Misal pengeluaran rutin adalah paket internet, transportasi, cicilan dan sejenisnya. . Ini nilainya 1,5 juta
Kemudian, perhari untuk makan, dan ini itu perlu biaya 100ribu.
Maka 100ribu x 30 hari = 3 juta

3 juta ditambah 1,5 juta dari biaya rutin, sama dengan 4,5 juta

Jadi 4,5 juta adalah angka cukupnya.

Sekarang, tinggal pikirkan gimana caranya dapat 4,5 juta.

Begitu ya. .

Hitung angka cukup Anda.
Jika nilainya jelas, maka Anda akan bisa atur uangnya.

Kejar uangnya, baru diatur. .

Lagipula, kalau uangnya gak ada, apa yang mau diatur?
Hehe. .


Sekarang, kita masuk ke yang lebih teknis lagi. .

Saat seseorang berbisnis, maka dia akan akrab dengan yang namanya Omzet. .

Apa itu Omzet?

Bagi yang belum tahu saja.
Omzet adalah total penjualan.

Katakan harga produk 100ribu, kemudian berhasil jual 100 pcs.

100ribu x 100, dapat total 10 juta.
Nah, 10 juta itu artinya Omzet

Hati-hati. .
Banyak yang sering terpeleset disini.

Omzet dianggap penghasilan.
Padahal setelah omzet masih ada lagi. .

Dalam Omzet ada COGS dan ada Profit

Kita pelan-pelan ya.

COGS adalah Modal
Profit adalah keuntungan.

Misal dari studi kasus 10 juta diatas, modalnya 6 Juta.
Maka COGSnya 6 juta

Berapakah profitnya?

Profitnya 10 Juta dikurang COGS, ketemu angka 4 Juta. .


Nah, COGS *DIKEMBALIKAN* ke bisnis.
Di putar lagi, agar bisnis terus berjalan. .

Profitnya dikelola dengan baik. 

Jika Anda reseller, atau menjual produk orang lain. Komisi penjualan, itulah profitnya. 

Bisa dipahami?

Kalau belum, baca ulang pelan-pelan ya.
Jangan cepat-cepat


Profit ini perlu dikelola dengan baik.
Masalahnya, banyak yang masih terjebak disini.

Profit memang keuntungan. 
Tapi keuntungan itu gak sepenuhnya bisa dipakai, koq gitu?

Iya, karena itu keuntungan kotor.

Kita menyebutnya dengan Gross Profit

Kebanyakan orang menggunakan Gross Profit untuk langsung hura-hura, padahal ini salah.

Kalau caranya gitu, usahanya gak besar-besar

Jangan gunakan semua Gross Profit. 
Kenapa?

Karena masih ada Operasional dan Expenses

Operasional adalah segala macam pengeluaran untuk operasi bisnis. Bisa Bahan bakar, bisa pulsa, ongkos listrik, dan lain-lain. .

Expenses adalah pengeluaran yang wajib di bayar bisnis, masuk didalamnya gaji, komisi tim penjualan, hutang jika ada.

Bedanya operasional dan expenses, expenses terukur, sedangkan operasional kadang tidak terukur.
Expenses sering disebut Fixed Cost.


Nah, kita pakai studi kasus diatas.
Katakan saja Fixed Cost dan Operasional 1 Juta.

Jadi dari uang 4 juta, sisa 3 juta.
Karena 1 jutanya harus membayar Fixed Cost dan Operasional.

3 juta ini, baru disebut keuntungan bersih.
Atau dikatakan Net Profit. 

Rumusnya net profit, Gross Profit dikurangi Operasional dan Fixed Cost.

Net Profit = Gross Profit - (Fixed Cost + Operasional)

Net Profit inilah yang bisa digunakan.

Tapi hati-hati lagi.

Ada namanya profit, ada namanya Cash.
Profit itu laporan, Cash itu uang nyatanya.

Kadang di Profit tertulis sekian.
Tapi ternyata di Cash hitungannya gak sama, hehe.

Kalau profit = Cash artinya laporan keuangannya bagus.

Kalau profit tidak sama dengan Cash, hati-hati, perlu dicari ulang penyebabnya.

Apa karena piutang, jadi pembeli nunggak bayar.
Atau ada transaksi yang tidak tercatat atau apa?


Setelah tahu nilai cashnya. .
Saran Saya penggunaan Cash di buat 2 fungsi.
Fungsi pertama untuk ditabung ke bisnis.
Fungsi kedua untuk digunakan pribadi.

Jika tadi cashnya sisa 3 Juta.
Maka coba sisihkan sebagian untuk kembali ke bisnis.
Sebagian digunakan.

Katakan saja disisihkan 500ribu.
2,5 jutanya untuk pribadi. 

Jadi. .
Uang yang didapat dari bisnis, jangan dihabiskan semua..
Sisihkan sekian persen untuk ditabung kembali ke bisnis.
Kenapa?

Agar bisnis kita membesar dan kita bisa membeli barang-barang bisnis secara Cash.

Kenapa koq bisnis lama tapi sepertinya gak ada peningkatan?
Bisa jadi karena GAK ADA tabungan cashnya

Idealnya, bisnis harus punya tabungan 6 bulan dari Fixed Cost.
Itu nilai minimal ya. .


Jadi begitulah alurnya

Omzet
Dikurang COGS
COGS Kembali ke kas bisnis untuk diputar
Sisanya disebut Gross Profit
Gross profit dikurang Fixed Cost dan Operasional
Sisanya di sebut Net Profit
Cek net Profit = Cash atau tidak
Cash disisihkan, uangnya kembali ke Kas bisnis
Sisanya bisa di gunakan

"Wah ribet juga ya?"

Iya kalau bisnisnya masih sendirian.
Itulah kenapa perlu orang yang fokus di keuangan.

Tapi kalau masih sendirian, ya tidak masalah.
Yang penting, disiplin.

Cara atur uang dalam bisnis, akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis kita.

Kalau gagal dalam mengatur uangnya, maka kita juga akan gagal dalam mengembangkan bisnisnya.

Kemudian, kita lanjut sedikit.

Kalau tadi pengelolaan uang bisnis.
Maka Saya akan jabarkan cara pengeloaan uang pribadi.

Tapi sebelumnya,
Agar pengaturan Anda lancar.
Maka pisahkan uang bisnis dan uang pribadi di REKENING YANG BERBEDA

Kalau dicampur-campur, Anda nanti bingung.
Dipisah-pisah agar mudah ngaturnya. .

Sekarang kita masuk ke cara pengelolaan uang pribadi.

Temuan Saya dilapangan.
Ternyata banyak yang masih bingung tentang mengelola uangnya

Ya memang sih,uangnya uang siapa, jadi suka-suka saja.
Hehe

Tapi ternyata, jika kita pintar mengatur uang pribadi, maka itu sebuah keuntungan juga lho. .

Jika boleh menyarankan. .
Ini cara atur uang pribadi. .

Uang pribadi, itu punya 4 pos

4 pos itu adalah
Amal
Liabilitas (kewajiban)
Saving (tabung)
Personal

Dikeluarkannya berurutan.
Jika dapat uang, keluarkan untuk amal
Setelah itu untuk kebutuhan wajib.
Lalu di simpan
Sisanya baru untuk keperluan pribadi. .

Lebih jelasnya begini. .

Begitu dapat uang, keluarkan untuk beramal.
Misal zakat, sedekah atau kegiatan sosial lainnya

Di pos ini, bisa 2,5% sampai 33%

"33% sepertiga uang dong?"

Ini pilihan saja. .
Jika mau sedekah anjuran yang tertinggi adalah 1/3 dari harta .

Kalau masih berat, boleh diturunkan.

Jika Anda bayar zakatnya tahunan, artinya sisihkan untuk sedekah atau amal apapun.

Uang didunia akan habis.
Tapi sedekah kita, itu untuk akhirat kita.
Jadi biasakan dahulukan kebutuhan akhirat diatas kebutuhan dunia.

Setelah keluar untuk amal, tunaikan liabilitas alias kewajiban
Misal hutang atau cicilan.
Karena ini sifatnya mendesak.

Kalau sampai tertunda, berantakan seluruh urusan. .

Para pakar keuangan berpesan. 
Hutang yang baik, itu gak lebih dari 30% pendapatan.
Jadi jika Anda berhutang, pastikan cicilannya jangan melebihi 30% penghasilan Anda.

Kalau lebih dari itu maka uang berapapun akan kurang.

Ya memang lebih baik gak hutang sih, hehe.

Setelah pos liabilitas, selanjutnya saving alias nabung, bisa juga disebut investasi.

Kebanyakan orang, nabung dari uang sisa.
Ini cara yang salah.

Gimana mau nabung kalau caranya gitu?
Uangnya saja gak ada sisanya, hehe

Harusnya, begitu dapat uang, potong untuk amal dan hutang, lalu tabung sekian persen. Sisanya baru untuk pribadi.

Nabung ini untuk kebutuhan dadakan Anda.
Misal sakit, keluarga butuh, atau membeli yang Anda mau.

Bagian ini, bisa juga jadi tabungan untuk investasi.
Dibelikan emas.
Ikutkan program investasi syariah
Belanjakan untuk ilmu, seperti beli buku atau ikut pelatihan
atau bangun bisnis baru jika nominalnya cukup.

Ini cara kelola uang yang benar.
Setelah amal, liabilitas dan saving, SISANYA untuk kebutuhan pribadi. .

Bisa dicoba. .

"Wah, kalau harus dikurangi amal, hutang, dan nabung, uang pribadi Saya dikit dong?"

Gak cukup untuk pribadi?
Itu artinya perlu tambah penghasilan.

Cara tambah penghasilan sudah Saya jelaskan dimateri kedua. . Anda tinggal praktik saja. .

Wah, pegel juga nulisnya. 
Yang barusan Anda baca ini jumlahnya 10.000 karakter lho, hehe. 

Tapi gak papa, ditulis saja semuanya daripada setengah-setengah. .
Pesan terakhir Saya dimateri ini. .
Kunci pengaturan uang agar berhasil adalah *DISIPLIN*
Materi diatas hanya akan jadi teori saja jika kita tidak disiplin atur uangnya.

Saya doakan, semoga Anda dimudahkan untuk mengatur uang dalam bisnis dan uang pribadi Anda ya.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel